Cabe
merah, meruapakan tanaman yang lagi ngetrend dalam kalangan petani di wilayah
sugih waras khususnya Drenges. Dengan warnanya yang merah dan bentuknya yang
besar ini lah para petani mulai menggantungkan kehidupannya dengan cara
menanamnya. Cabe merah mulai ada di drenges sejak 3th yang lalu begitulah
penuturan pak bayan. Cabe di drenges pertama kali ditanam bukan oleh warga
Drenges melainkan oleh masyrakat desa lain yang sedang mencari lahan baru untuk
bercocok tanam, dan mereka memanfaatkan lahan hutan yang memang masih fresh
belom pernah dijadikan lahan pertanian.
Cabe
merah, saat ini mulai banyak ditanam oleh masyarakat Drenges, karena saat ini
mereka melihat potensi yang besar dari warnanya yang MERAH tersebut. Kucuran
uang yang datang kepada mereka dari hasil tanam Cabe merah sebanding bahkan
lebih dengan apa yang mereka usahakan ketika menanam. ‘beberapa masyarakat
mulai pak lurah, pak kami tuo hingga masyarakat biasa mulai melirik potensi
penanaman cabe.
Beberapa
tahun lagi Drenges akan kebanjiran stock cabe, karena memang banyak dari mereka
yang sedang menanam bulan-bulanb ini. Inilah yang menjadi persoalan bagaimana
harga ketika panen bersama ini tidak merusak standart harga yang selama ini
berada di pemikiran petani cabe. Cabe secara potensi dapat di petik atau
dipanen hingga 7-8 kali dengan waktu pemetikan pertama yakni 2 bulan
pertumbuhan setelah tanam. Cabe merah drenges memiliki kualitas yang cukup baik
dengan warna dan bentuknya yang indah dipandang.
Kugantungkan
hidup ku dari merah mu, begitulah harapan yang sering masyarakat katakan ketika
menanam cabai merah. Harapan yang besar masyarakat dengan menanam cabai,
menginginkan kehidupan yang lebih baik dari hari-hari sebelumnyaaaaa. Cabai,
Merahmu
membuatku senang ...........
No comments:
Post a Comment